Wamenkes Bicara Kemungkinan Gen Alpha Rentan Kena Diabetes
Jumat, 18 Oktober 2024
Edit

Jakarta -
Kasus diabetes pada anak sebelumnya dilaporkan meningkat hingga 70 persen. Hal
ini memicu kekhawatiran khususnya untuk kelompok generasi alpha dengan tahun
kelahiran 2011 hingga 2025.
Wakil Menteri
Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyebut, gen Alpha kemungkinan rentan
terkena diabetes tipe 1. Sebab, diabetes pada dewasa adalah tipe 2.
Ada banyak
faktor yang melatarbelakangi kemungkinan tersebut. Namun, umumnya berkaitan
dengan kelainan genetik sejak lahir.
"Diabetes
tipe 1 itu adalah diabetes yang timbul karena kekurangan insulin, jadi ini
kelainan genetik sejak lahir, pankreas mereka menghasilkan jumlah insulin
sedikit," tutur Dante dalam sesi bincang 'Gen Alpha Rentan Kena
Diabetes?', ditulis Jumat (18/10/2024).
Pemicu lain
anak terkena diabetes tipe 1 adalah infeksi virus hingga riwayat gangguan
imunitas tubuh. Namun, kedua hal tersebut menurutnya masih perlu dikaji lebih
lanjut.
"Salah
satu itu adalah infeksi virus. Dan infeksi virus adalah penyakit autoimun.
Penyakit autoimun yang menyerang pankreas, sehingga pankreasnya menghasilkan
insulin dalam jumlah yang sedikit. Itu salah satu teori. Dan itu masih-masih
harus dibuktikan lagi," kata Dante.
"Berbeda
pada dewasa, biasanya pemicu utamanya masalah obesitas, karena makan yang
berlebihan, aktivitas fisik yang kurang, juga ada faktor genetik, maka akan
timbul diabetes tipe 2," sebut dia.
Gejala
Diabetes pada Anak
Wamenkes
menjelaskan gejala diabetes pada anak perlu diwaspadai saat tumbuh kembang
mereka terlihat bermasalah.
"Pada
diabetes tipe 1 yang sering terjadi pada anak itu teridentifikasi tumbuh
kembang anak tidak optimal dan berat badan anak menyusut," sebut dia.
Bila
mengalami kondisi demikian, orangtua diimbau untuk membawa anak ke fasilitas
kesehatan terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Diabetes Tak
Selalu Gemuk
Wamenkes
menekankan pasien dengan diabetes tidak selalu ditandai berat badan berlebih.
Mengutip Studi, Dante menyebut ada perbedaan yang jelas ditemukan pada orang
Asia dengan ras Kaukasia, Eropa.
Gen diabetes
keduanya berbeda, lantaran pada orang Kaukasia umumnya pasien diabetes hampir
selalu gemuk.
"Orang
Asia tidak perlu harus selalu gemuk seperti Kaukasia untuk menjadi diabetes,
karena pada orang Asia yang menjadi diabetes adalah pankreasnya kurang
menghasilkan insulin, sementara Eropa insulinnya tidak bisa dipakai atau
resisten insulin," jelasnya.
Namun, tetap
perlu digarisbawahi, berat badan berlebih hingga obesitas meningkatkan risiko
lebih tinggi terkena diabetes.
Sumber : Detik