Terungkap Lewat Studi, Golongan Darah Ini Berisiko Kena Stroke di Usia Muda
Rabu, 16 Oktober 2024
Edit

Jakarta -
Sebuah penelitian mengungkapkan seseorang dengan golongan darah tertentu
berisiko lebih besar terkena stroke di usia muda atau sebelum 60 tahun.
Stroke
terjadi ketika pembuluh darah tersumbat atau pecah. Kondisi ini bisa disebabkan
faktor kesehatan dan gaya hidup buruk. Pada dasarnya, kondisi ini sering
dialami oleh lanjut usia atau di atas 60 tahun. Akan tetapi, anak muda pada
rentang usia 20 hingga 45 tahun juga bisa terkena stroke.
Penelitian
membuktikan anak muda lebih mungkin terkena stroke sebelum berusia 60 tahun
apabila memiliki golongan darah A.
Dikutip dari
Science Alert, sebuah penelitian pada 2022 mengungkapkan adanya hubungan antar
gen golongan darah A dengan risiko stroke dini. Penelitian ini dilakukan tim
ilmuwan dari Fakultas Kedokteran Maryland University yang mengamati hubungan
karakteristik genetik seperti golongan darah dengan stroke.
Peneliti
mengambil data dari 48 studi genetik tentang stroke iskemik. Sebanyak 17.000
orang dewasa berusia 18-59 tahun yang mengidap stroke dan hampir 600.000 orang
bukan pengidap stroke diteliti.
Pencarian
genom secara luas mengungkap ada dua area kromosom yang sangat terkait risiko
stroke. Satu area itu bertepatan dengan tempat gen golongan darah berada.
Hasil
analisis menunjukkan orang dengan golongan darah A berpotensi 16 persen lebih
mungkin terkena stroke sebelum usia 60 tahun daripada golongan darah lainnya.
Untungnya, mereka hanya memiliki sekitar lima persen risiko terkena stroke
lanjut atau tambahan.
Penelitian
ini juga menemukan, orang dengan golongan darah B berpotensi sekitar 11 persen
lebih mungkin terserang stroke tanpa memandang usianya. Sebaliknya, orang yang
memiliki golongan darah O berisiko mengalami stroke dini lebih rendah sebesar
12 persen. Sementara risiko stroke lanjutannya hanya empat persen.
"Kami
masih belum tahu mengapa golongan darah A membawa risiko lebih tinggi,"
kata ahli saraf vaskular Maryland University, Steven Kittner yang terlibat
dalam penelitian tersebut. Namun, dia menduga stroke dini pada anak muda kecil
kemungkinannya disebabkan penumpukan lemak di arteri, melainkan kemungkinan
dipicu oleh faktor yang berkaitan dengan pembentukan gumpalan darah.
"Seperti
trombosit dan sel-sel yang melapisi pembuluh darah serta protein sirkulasi
lainnya, yang semuanya berperan dalam pembentukan bekuan darah,"
lanjutnya.
Meskipun
peneliti menemukan golongan darah A berhubungan dengan risiko stroke dini,
mereka menekankan peningkatan risiko tersebut sangat kecil.
Selain itu,
orang-orang yang diikutsertakan dalam penelitian ini tinggal di Amerika Utara,
Eropa, Jepang, Pakistan, dan Australia, dengan orang-orang keturunan non-Eropa
hanya berjumlah 35 persen dari partisipan. Penelitian selanjutnya dengan sampel
yang lebih beragam dapat membantu memperjelas signifikansi hasil penelitian.
"Kami
jelas membutuhkan lebih banyak studi lanjutan untuk mengklarifikasi mekanisme
peningkatan risiko stroke," kata Kittner.
Sumber : Detik